Doa

Doa

Portal Islam

May 15, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Menghindari Malas dengan Doa: Kunci Kesuksesan Menurut Islam

Menghindari Malas dengan Doa: Kunci Kesuksesan Menurut Islam

Rasa malas merupakan musuh utama bagi produktivitas dan kemajuan diri. Di tengah kesibukan dan tekanan hidup, sering kali kita merasa tergoda untuk membiarkan diri terjebak dalam siklus kemalasan yang mematikan. Namun, dalam ajaran Islam, terdapat sebuah amalan sederhana namun sangat kuat yang dapat membantu kita menghadapi rasa malas tersebut: doa.

Doa sebagai Sarana Mengatasi Rasa Malas

Dalam ajaran Islam, umat menganggap doa sebagai salah satu sarana terpenting untuk menghadapi berbagai macam tantangan, termasuk rasa malas; hal ini sebagaimana yang diajarkan dalam al-Qur'an.

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَـٰهُكُمْ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ ۗ وَوَيْلٌ لِّلْمُشْرِكِينَ

Qul innama ana basharun mithlukum yuha ilayya annama ilahukum ilahun wahidun fastaqimoo ilayhi waistaghfiroohu wawaylun lilmushrikeen.
Terjemahan:
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa. Oleh karena itu, hendaklah kamu luruskan kehendak (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya." Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan Allah.

Doa adalah sebuah pintu yang selalu terbuka bagi umat Islam untuk memohon pertolongan dan kekuatan dari Allah SWT dalam menghadapi segala cobaan, termasuk rasa malas.

Keselamatan dari Rasa Malas dalam Hadis

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Allahumma inni a’udhu bika minal-ajzi wal-kasali wal-jubni wal-harami wal-bukhli wa a’udhu bika min ‘adhabil-qabri wa a’udhu bika min fitnatil-mahya wal-mamat.
Terjemahan:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, rasa malu yang berlebihan, dan kekikiran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta dari cobaan hidup dan mati."

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menyadari bahaya rasa malas dan mengajarkan umatnya untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari sifat tersebut.

Mengimplementasikan Doa Agar Terhindar dari Rasa Malas
Saat menggunakan doa sebagai sarana untuk mengatasi rasa malas, kita sadar bahwa ini bukanlah semata ritual. Ini adalah sebuah proses yang memerlukan kesungguhan dan konsistensi. Berikut ini, kami sajikan langkah-langkah praktis dalam mengimplementasikan doa agar terhindar dari rasa malas:

1.Tetaplah konsisten dalam berdoa setiap hari, baik saat sebelum tidur, ketika bangun pagi, atau pada waktu-waktu lain yang dianggap tepat.
2.Menghayati Makna Doa: Pahami dengan mendalam makna dari doa yang kita panjatkan. Salingkahkan hati dan jiwa kita dalam merasakan makna setiap kata yang kita ucapkan kepada Allah SWT.
3.Aksi Nyata: Doa tanpa aksi adalah seperti kapal tanpa layar.Dengan demikian, kami sajikan langkah-langkah praktis dalam mengimplementasikan doa agar terhindar dari rasa malas
4.Refleksi Diri: Selalu luangkan waktu untuk merenungkan diri sendiri dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang mungkin menjadi pemicu rasa malas.
5.Selalu bersyukurlah atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, termasuk kesempatan untuk berdoa dan memohon pertolongan-Nya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas secara konsisten, kita dapat memanfaatkan doa sebagai senjata ampuh untuk mengalahkan rasa malas dalam hidup kita.

Kesimpulan

Rasa malas merupakan musuh utama dalam perjalanan menuju kesuksesan dan keberhasilan. Dalam ajaran Islam, doa merupakan salah satu sarana yang sangat efektif untuk mengatasi rasa malas tersebut. Dengan konsistensi, penghayatan, dan aksi nyata, kita dapat memanfaatkan doa sebagai alat untuk meraih kemajuan dan keberhasilan dalam hidup kita. Konsistensi dalam berdoa menjadi kunci, baik pada waktu yang dianjurkan seperti sebelum tidur atau ketika bangun pagi, maupun pada saat-saat lain yang dianggap tepat.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here